hulu sungai Citarum, Situ Cisanti yang cantik
Sungai Citarum merupakan sungai
terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat. Dengan panjang 269 km,
Sungai Citarum bersumber dari situ Cisanti mata air Gunung Wayang,
mengalir ke utara melalui bagian tengah wilayah propinsi Jawa Barat dan
bermuara di Laut Jawa.
Citarum berasal dari dua kata yaitu Ci
yang artinya sungai atau air dan Tarum yang merupakan nama tumbuhan
penghasil warna nila. Dari asal usul kata ini bisa disimpulkan bahwa
pada zaman dahulu banyak tumbuhan tarum di sepanjang Citarum. Penduduk
di sekitar sungai Citarum memanfaatkan sumberdaya perikanan di sungai
ini, baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala, atau
dengan membudidayakan ikan dalam keramba jaring apung di waduk dan
bendungan.
Karena banyaknya debit air yang
dialirkan oleh sungai ini, sungai citarum dijadikan sebagai sumber untuk
pembangkit tenaga listrik. Ada tiga PLTA yang dibangun untuk pembangkit
listrik di sepanjang sungai Citarum ini, ada PLTA Saguling di wilayah
hulu DAS Citarum, PLTA Cirata di wilayah tengah, PLTA Jatiluhur di
wilayah hilir. Air dari Citarum juga dimanfaatkan sebagai pasokan air
minum untuk sebagian penduduk Jakarta. Irigasi di wilayah Subang,
Karawang, dan Bekasi juga dipasok dari aliran sungai ini. Pengaturannya
dilakukan sejak Waduk Jatiluhur.
Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi,
dan sosial yang penting ini sejak 2007 menjadi salah satu dari sungai
dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia. Keadaan lingkungan
sekitar Citarum banyak berubah sejak paruh kedua dasawarsa
1980-an. Industri yang berkembang pesat sejak akhir 1980-an di kawasan
sekitar citarum ini menyebabkan menumpuknya limbah pabrik di Citarum.
Selain itu semakin banyaknya pemukiman juga menambah limbah di sungai
Citarum seperti sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan ke sungai menjadi suatu hal kebiasan di masyarakat yang tinggal di kawasan yang di aliran sungai Citarum, penumpukan sampah yang terjadi serta pengrusakan hutan menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat-sangat parah, banjir setiap musim hujan tiba sudah menjadi langganan di wilayah bandung selatan seperti Majalaya, Dayeuhkolot, Baleendah dan daerah-daerah lainnya.
Selamatkan citarum sekarang juga, untuk masa depan anak cucu kita, kalau kita tidak peduli dengan lingkungan lalu siapa lagi yang akan peduli
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment